Kamis, 16 Februari 2012

Download lagu & Sejarah Jogja HipHop Foundation


Tenang zob..
Baja dulu sejarahnya , habis itu loe bisa download lagunya dibawah sendiri tinggal di klik aja..

Bro&Sist udah pernah mbayangin belon ? kalo hiphop pake bahasa jawa? JOGJA HIPHOP FOUNDATION. Komunitas ini digagas oleh Mohammad Marjuki.

komunitas JHF yang dibentuknya tahun 2003, Marjuki berupaya mengangkat eksistensi musik hip hop Jawa. Bahkan, tahun 2009 lalu ia sempat singgah ke Singapura, untuk memperkenalkan musik yang juga banyak menyoroti persoalan politik dan sosial negeri ini. Sampai saat ini pendukung tetap dalam JHF adalah Kill The DJ (Mohamad Marjuki), Jahanam (Heri Wiyoso a.k.a M2MX dan Balance Perdana Putra a.k.a Ngila) dan Rotra (Janu Prihaminanto a.k.a ki Ageng Gantas dan Lukman Hakim a.k.a Raja Pati).

Jogja Hip Hop Foundation merupakan wadah bagi komunitas yang mencintai musik rap atau hip hop. Menurut Juki, “Nama Jogja Hip Hop Foundation ini kesannya bagus sekali (foundation = yayasan), tapi aslinya itu adalah komunitas seperti ruang tanpa tembok yang siapa saja bisa masuk dan keluar. Ini bukan sebuah institusi resmi. Saya rasa kalau banyak yang keluar karena itu kan juga pilihan yang sulit di antara pilihan-pilihan musik industri pop di Indonesia. Tapi, aku yakin jika dedikasi dan pilihan itu diberikan pasti bisa ketemu jalannya, dan sampai sekarang kita menemukan jalannya untuk tetap eksis dan memproduksi album, bisa jalan-jalan ke luar negeri juga,” imbuhnya. Pelajaran Juki untuk lebih mengenal budayanya sendiri (budaya Jawa, red) didapatnya melalui musik hip hop berbahasa Jawa. Untuk memperdalam khasanah, budaya serta bahasa tutur Jawa, Juki berupaya mencari kitab-kitab berbahasa Jawa atau serat Centhini. Menurut Juki, semua tembang dalam serat Centhini, baik yang religi maupun yang erotik itu mengandung unsur rap.

Perjalanan 7 tahun Komunitas Jogja Hip Hop Foundation berkiprah dalam musik hip hop Jawa, secara keseluruhan kemudian dikemas menjadi sebuah film dokumenter berjudul Hip Hop Diningrat. Menurut Chandra Hutagaol, co sutradara film, “Ini dibuat dengan merangkai lebih dari 300 kaset hasil dokumentasi grup ini semenjak tahun 2003 sampai 2009 lalu. Untuk merangkai 300-an kaset video itu, kami perlu bikin shooting interview, tujuannya untuk merangkai serakan-serakan dokumentasi yang ada. Prosesnya sendiri memakan waktu satu setengah tahun, sampai kita hampir putus asa,” paparnya lagi. Di akhir segmen JHF menampilkan lagu terakhir mereka yang populer karena liriknya tentang isu keistimewaan Yogyakarta, judulnya “Jogja Istimewa”.


Jogja Hip Hop Foundation (JHF) dengan bangga mengabarkan bahwa crew yang dikenal sebagai Java Hip Hop ini akan show di New York, sebuah kota yang sangat spesial dalam sejarah lahirnya musik rap dan kultur hip-hop. Show kali ini diundang oleh Asia Society, sebuah institusi art and culture exchange yang sangat prestisius.

Pertunjukkan akan berlangsung tanggal 14 Mei 2011, di Asia Society Center, 725 Park Avenue, NY. Selain show, JHF juga akan memutar film dokumenter mereka; Hiphopdiningrat, dan public lecture. Show kali ini adalah proyek yang tertunda. Awalnya direncanakan pada Desember 2010, kemudian Januari 2011, tapi karena ada banyak kendala teknis, kemudian mundur hingga bulan Mei.

Pada show di NYC kali ini, JHF mengkonfirmasi bahwa salah satu crew mereka, Lukman Hakim a.k.a Radjapati dipastikan tidak bisa berangkat karena tidak mendapatkan visa. JHF akan ditemani Soimah Pancawati sebagai Sinden dan DJ Vanda.

JHF sangat percaya diri menggunakan lirik rap berbahasa Jawa dengan musik hip hop yang dicampur dengan rhythm tradisional Jawa, setelah hampir satu dasawarsa beridiri, pilihan itu kini memberi berkah buat mereka dengan banyaknya undangan untuk pentas di luar negeri, apa yang mereka kerjakan dianggap sebagai ekspresi cross culture yang brilian.

“Kita tidak pernah punya tendensi kontemporer, Java Hip Hop adalah kejujuran, selamanya akan seperti itu. Tapi jika apa yang kita kerjakan dianggap seni, itu hak mereka”, demikian Marzuki Mohammad a.k.a Kill the DJ, founder dan produser JHF menanggapi.

Setiap pilihan punya resiko dan jalannya sendiri-sendiri, dengan konsistensi dan kualitas, JHF semakin membuktikan bahwa tidak perlu berkecil hati untuk berpijak pada akar tradisi dan lingkungan sekitar. Mungkin pilihan itu membuat mereka susah masuk industry musik di tanah air, tapi JHF tidak pernah menyerah dengan hal itu.

“Kaki kami masih berpijak pada bumi yang membesarkan kami, namun kepala bisa mengembara kemana pun kita mau. Semoga kami selalu dikaruniai rasa cinta dan kesederhanaan terhadap apa yang kami kerjakan”, Kill the DJ menegaskan bagaimana semuanya berjalan sangat natural.

Intinya si menurut gua , JHF itu kumpulan dari repper or hiphop yang ada dijogja...
Jika loe mau ndownload lagunya nih di bawah ini..#tapi lagunya campur-campur :



Monggo Di download...
Maturnuwun sanget (THANKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar